Aktivitas Sosial Alpha Male Macaca nigra

Macaca nigra

Alpha male merupakan monyet jantan yang sebagai pimpinan dalam suatu kelompok memiliki suara dan tubuh khas, tingkah laku yang sangat dominan, selalu diikuti dan ditakuti monyet lainnya dan selalu mendapatkan perlakuan special dari monyet lain terutama dari monyet betina. Peranan alpha male sebagai pemimpinan dalam suatu kelompok adalah memberikan perlindungan terhadap anggotanya, menjaga betina dan memenuhi kebutuhan reproduksinya (Ryan G. H., 2016). Aktivitas yang dilakukan Alpha male Macaca nigra diantaranya grooming (berpasangan atau autogrooming), forging, inactive, locomotion dan coitus (Ryan G. H., 2016). Grooming merupakan kegiatan berupa menggaruk badan, mencari parasit di tubuhnya dengan kaki. Parasit yang didapatkan biasanya berupa kutu, akan dilakukan penciuman kemudian dimakan. Grooming ini bertujuan untuk membersihkan badan, menghindari rasa tidak nyaman dari gangguan parasit dan merawat bulu (Korstjens, 2002). Grooming ini bisa dilakukan sendiri (auto grooming) dan dilakukan berpasangan. Jika grooming dilakukan berpasangan dengan lawan jenis biasanya dilakukan sebelum atau sesudah melakukan perkawaninan (coitus) (Wilson, 1975). Berdasarkan hasil penelitian Ryan, aktivitas grooming ini biasanya dilakukan diatas jam 10.00 WIB hal ini disebabkan karena ketika pagi hari monyet aktif mencari makan. Forging merupakan aktivitas mencari makan untuk kelangsungan hidupnya. Biasanya dilakukan pada pagi hari. Makanan Macaca nigra diantaranya buah-buahan, bunga, serangga dan telur. Alpha male mempunyai kemampuan yang lebih besar dalam menemukan sumber makanan dibandingkan dengan individu subordinate (bawahan) (Saroyo, 2005). Hal ini disebabkan karena alpha male ini berjalan, mengawasi daerah yang dilaluinya dan jarak jelajahnya yang jauh. Makanan yang didapatkan akan langsung dimakan ditempat atau disimpan didaerah mulut (pipi) senagai cadangan makanan (Saroyo, 2005). Agonistic merupakan tingkah laku berkelahi yang disebabkan karena mempertahankan dominansi intergroup, mempertahankan wilayah, memperebutkan makanan, dan betina favorit dari alpha male (Tasin, 2007). Sedangkan, aktivitas locomotion merupakan kegiatan bergerak yang terdiri dari berjalan, memanjat, melompat dan berlari. Locomotion ini biasanya bertujuan untuk mencari makanan, beristirahat dan biasanya sering dilakukan ketika siang hari. Locomotion pada alpha male memiliki mobilitas dan kemampuan mobilitas yang tinggi (Ryan G. H., 2016). Inactive merupakan tingkah laku yang tidak menunjukkan terjadinya aktivitas atau istirahat berupa duduk dan berbaring. Inactive pada alpha male dengan duduk diam sambil mengawasi sekitar dan menutup mata namun tetap waspada. Jika terdapat bahaya alpha male akan bersuara nyaring (loud call) untuk memperingatkan kelompoknya bahwa ada ancaman (Ryan G. H., 2016). Coitus merupakan aktivitas kawin untuk memenuhi kebutuhan reproduksi dan mempertahankan keturunan suatu spesies. Tingkah laku ini muncul karena adanya rangsangan terhadap lawan jenis (Alikodra, 1990). Aktivitas kawin ini, biasanya diawali dengan jantan mendekati individu betina, grooming kemudian coitus. Faktor keberhasilan dalam mendekati betina hingga terjadinya coitus yaitu adanya koalisi antar jantan, strategi alternatif dilakukan oleh individu yang sub-ordinan dan pilihan betina untuk memutuskan melakukan perkawinan atau tidak (Collinge, 1993). Coitus yang dilakukan monyet jantan terhadap monyet betina belum tentu dapat menghasilkan keturunan. Begitupun pada alpha male tidak ada jaminan dalam keberhasilan reproduksi. Keberhasilan reproduksi akan terjadi pada perkawinan pada monyet betina yang estrus. Biasanya monyet estrus akan dilakukan monopoli oleh jantan lain setelah alpha male (Saroyo, 2005).

Daftar Pustaka Alikodra, H. 1990. Pengelolaan Satwa Liar Jilid III. . Bogor: PAU-Ilmu Hayat IPB. Collinge, N. 1993. Introduction To Primata Behavior. University of Alberta: Kendal Huat Publishing Company. Korstjens, A. E. 2002. Behaviour . How adaptive or phylogenetically inert is primate social behaviour? A test with two sympatric colobines, Vol. 139 (2-3): 203-225. Ryan G. H., R. S. 2016. Zootek. IDENTIFIKASI TINGKAH ALPHA MALE MONYET HITAM (Macaca nigra) DI CAGAR ALAM TANGKOKO, 36 (1): 95-104. Saroyo. 2005. Karakteristik dominasi monyet hitam Sulawesi (Macaca nigra) di cagar alam Tangkoko Batuangus. Sulawesi Utara: Disertasi. IPB Bogor. Tasin. 2007. Tingkah laku agonistic Monyet Hitam Kelompok Rambo I di Cagar Alam Tangkoko Batuangus. Manado: Skripsi. Fakultas Peternakan Unsrat. Wilson, E. 1975. Sociobiology: The New Synthesis. Cambridge: Harvard University Press.